LUTIM, Luwuraya.iNews.id - Pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) SAR Sorowako, resmi ditutup pada Minggu (3/7/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 7 hari ini, diikuti sebanyak delapan orang peserta. Kegiatan dilakukan di dua tempat yakni, wilayah Bumper dan Area Bukit Kampung Dongi, Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Pembina SAR Sorowako, Musmeanto mengatakan, selama kegiatan berlangsung ada beberapa materi yang diberikan kepada peserta.
"Materi keorganisasian, kepimpinan, survival, vertical rescue, water rescue dan lain-lain yang sifatnya pertolongan," ungkapnya.
Pelatihan ini sejalan dengan visi misi SAR yakni menciptakan manusia atau pemuda yang peduli akan kemanusiaan.
"Olehnya itu, kami merangkul para anak muda untuk masuk kedalam aksi kemanusiaan guna menghindari aksi kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba," jelasnya.
Menurutnya, Kecamatan Nuha merupakan jalur lempengan sehingga dapat berpotensi gempa. "Nah dengan merekrut anak muda dalam aksi kemanusiaan tentu bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan dan penyelamatan," terangnya.
Selain itu kata dia, Sorowako adalah lintasan atau penghubung antara dua provinsi yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah melalui jalur danau.
"Maka selama Diklatsar ini kami memberikan materi water rescue ke peserta," ungkapnya.
Setelah Diklatsar ini, para peserta akan mengikuti proses pengambilan slayer yang rencananya akan digelar bulan Agustus 2022 mendatang. Kegiatan itu akan dilaksanakan bertepatan dengan HUT SAR Sorowako ke 8 tahun..
"Selain itu, kedepan kita akan menggelar beberapa kegiatan seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba, donor darah dan lain sebagainya," ujar Anto sapaan akrabnya.
"Dengan berakhirnya Diklatsar, maka anggota SAR Sorowako tercatat sebanyak 217 orang mulai angkatan pertama sampai saat ini, dan yang aktif 89 orang," tukasnya. (AMK)
Editor : Nasruddin
Artikel Terkait